Home » Produk » Permainan tradisional megandu di Kabupaten Tabanan

Megandu 1

Permainan tradisional megandu di Kabupaten Tabanan

Rp

Penulis : Nuryahman, Ni Luh Ariani, dan Raj. Riana Dyah Prawitasari

ISBN :

Cover : Soft Cover

Halaman : 182

Berat : 150g

Ukuran : 15,5cm X 23cm

Megandu adalah permainan tradisional yang ada di Banjar Ole Desa Marga Dauh Puri Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan. Sebuah permainan lempar-lemparan dengan menggunakan bola yang dibuat dari anyaman jerami atau disebut dengan bola gandu. Arena permainan megandu menggunakan petakan sawah. Di bagian tengah sawah ditancapkan tiang kayu tempat mengikat tali. Tali diikatkan pada tiang kayu diatur agak longgar sehingga mudah di putar. Permainan ini dilakukan di areal persawahan setelah proses panen padi selesai dilaksanakan sehingga lahan telah kosong. Kapan dan dari mana permainan ini berasal belum diketahui secara pasti karena telah ada dan dimainkan oleh penduduk atau anak-anak di Banjar Ole secara turun-temurun. Namun apabila dilihat dari sudut pandang sebuah tradisi maka megandu adalah sebuah tradisi agraris, oleh karena itu bisa dikatakan dimulai sejak masyarakat Banjar Ole (Bali) mulai mengenal bercocok tanam atau ketika mulai menetap dan bermata pencaharian sebagai petani. Lingkungan tersebutlah yang memunculkan sebuah permainan yang dilaksanakan di areal persawahan. Permainan megandu tentu berhubungan dengan kondisi masyarakat pada saat itu baik sosial, politik, ekonomi maupun budaya. Jadi Permainan megandu ini mengisahkan tradisi masyarakat agraris setelah masa panen di Banjar Ole Desa Marga Dauh Puri.

BAGIKAN

Megandu adalah permainan tradisional yang ada di Banjar Ole Desa Marga Dauh Puri Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan. Sebuah permainan lempar-lemparan dengan menggunakan bola yang dibuat dari anyaman jerami atau disebut dengan bola gandu. Arena permainan megandu menggunakan petakan sawah. Di bagian tengah sawah ditancapkan tiang kayu tempat mengikat tali. Tali diikatkan pada tiang kayu diatur agak longgar sehingga mudah di putar. Permainan ini dilakukan di areal persawahan setelah proses panen padi selesai dilaksanakan sehingga lahan telah kosong.

Kapan dan dari mana permainan ini berasal belum diketahui secara pasti karena telah ada dan dimainkan oleh penduduk atau anak-anak di Banjar Ole secara turun-temurun. Namun apabila dilihat dari sudut pandang sebuah tradisi maka megandu adalah sebuah tradisi agraris, oleh karena itu bisa dikatakan dimulai sejak masyarakat Banjar Ole (Bali) mulai mengenal bercocok tanam atau ketika mulai menetap dan bermata pencaharian sebagai petani. Lingkungan tersebutlah yang memunculkan sebuah permainan yang dilaksanakan di areal persawahan. Permainan megandu tentu berhubungan dengan kondisi masyarakat pada saat itu baik sosial, politik, ekonomi maupun budaya. Jadi Permainan megandu ini mengisahkan tradisi masyarakat agraris setelah masa panen di Banjar Ole Desa Marga Dauh Puri.

PRODUK LAINNYA

PERKEMBANGAN HUKUM KEPAILITAN DAN PKPU DI INDONESIA

Dr. Joko Sriwidodo dan Prof. Dr.M.S. Tumanggor

Rp.

TENUN CAGCAG DI JEMBRANA BALI

KADEK DWI KAYANA dan I WAYAN SUCA SUMADI

Rp.

PROGRAM SELEDRI (SELESAI DALAM SEHARI) KABUPATEN KUBU RAYA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Prof. Dr. Sri Haryaningsih, M.Si. dan Farah Devi Andriani, S.Ikom., M.MSI.

Rp.