Home » Produk » TEMBE MUNA PA’A DI DESA RANGGO, KECAMATAN PAJO, KABUPATEN DOMPU,PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

tembe muna 1

TEMBE MUNA PA’A DI DESA RANGGO, KECAMATAN PAJO, KABUPATEN DOMPU,PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Rp -

Penulis : Putu Kamasan Sanjaya dan Ida Bagus Sugianto

ISBN : 978-602-356-484-2

Cover : Soft Cover

Halaman : 150

Berat : 200g

Ukuran : 12,5 cm X 19cm

Ikon. indeks, dan simbol   terbagi dalam tiga motif yang dikembangkan oleh masyarakat Dompu dalam kehidupannya yaitu menjadi motif flora seperti Bunga Satako (bentuk setangkai bunga), Ngussu Waru  (sekuntum bunga segi delapan) serta lainnya. Semua motif tersebut  menunjukkan makna simbolik tentang hubungan manusia dengan tumbuhan atau alam lingkungannya. Selanjutnya  motif binatang seperti Jara Paca (bentuk kuda berlari), Jara Karayu (bentuk kuda mengangkat kaki depan sambil meringkik), Jara Gunu Kala (bentuk kuda berlari menuju ke gunung) dan lainnya. Semua motif tersebut  menunjukkan makna simbolik tentang hubungan manusia dengan binatang dalam kehidupan budaya masyarakat Dompu. Sedang untuk motif terakhir adalah motif garis maupun geometri  seperti motif Ngussu Upa (bentuk segi empat), motif Ngussu Tolu (bentuk segi tiga) serta lainnya. Semua motif tersebut  menunjukkan makna simbolik tentang hubungan manusia dengan Sang Maha Pencipta sebagai kekuatan tertinggi atas alam semesta ini. Sebagai pelengkapnya adalah makna warna-warna yang tertuang dalam kain tenun Tembe Muna  Pa’a  sebagai media penyampaian informasi yang berupa keinginan, ide, perasaan, fikiran atau pendapat kepada alam lingkungan, sesama manusia dan kepada Sang Maha Pencipta.

BAGIKAN

Ikon. indeks, dan simbol   terbagi dalam tiga motif yang dikembangkan oleh masyarakat Dompu dalam kehidupannya yaitu menjadi motif flora seperti Bunga Satako (bentuk setangkai bunga), Ngussu Waru  (sekuntum bunga segi delapan) serta lainnya. Semua motif tersebut  menunjukkan makna simbolik tentang hubungan manusia dengan tumbuhan atau alam lingkungannya. Selanjutnya  motif binatang seperti Jara Paca (bentuk kuda berlari), Jara Karayu (bentuk kuda mengangkat kaki depan sambil meringkik), Jara Gunu Kala (bentuk kuda berlari menuju ke gunung) dan lainnya. Semua motif tersebut  menunjukkan makna simbolik tentang hubungan manusia dengan binatang dalam kehidupan budaya masyarakat Dompu. Sedang untuk motif terakhir adalah motif garis maupun geometri  seperti motif Ngussu Upa (bentuk segi empat), motif Ngussu Tolu (bentuk segi tiga) serta lainnya. Semua motif tersebut  menunjukkan makna simbolik tentang hubungan manusia dengan Sang Maha Pencipta sebagai kekuatan tertinggi atas alam semesta ini. Sebagai pelengkapnya adalah makna warna-warna yang tertuang dalam kain tenun Tembe Muna  Pa’a  sebagai media penyampaian informasi yang berupa keinginan, ide, perasaan, fikiran atau pendapat kepada alam lingkungan, sesama manusia dan kepada Sang Maha Pencipta.