
Penulis : Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum
ISBN :
Cover : Soft Cover
Halaman : 162
Berat : 100
Ukuran : 15,5cm x 23cm
Studi linguistik berkembang terus seiring dengan perkembangan asumsi-asumsi terhadap apa itu bahasa dan apa belajar bahasa itu sendiri. Asumsi-asumsi terhadap bahasa dan belajar bahasa itulah yang menghadirkan pendekatan atau approach dalam metodologi pembelajaran bahasa. Pendekatan pembelajaran yang berlaku tidak bisa dipisahkan dari asumsi terhadap bahasa. Bahasa yang dimaknai sebagai peranti komunikasi akan membedakan bahasa yang dimaknai sebagai peranti membangun kerja sama dengan sesamanya. Jika bahasa diasumsikan sebagai peranti komunikasi, maka hakikat bahasa akan dikaitkan dengan peran dan fungsinya sebagai peranti komunikasi dan interaksi dengan sesamanya. Karena itulah teori-teori komunikasi banyak berkembang dan muncul dalam banyak referensi ketika bahasa diperantikan sebagai alat komunikasi. Berdekatan dengan itu, pendekatan dalam belajar bahasa juga akan menyesuaikan jika bahasa diasumsikan sebagai peranti komunikasi dan interaksi itu. Belajar bahasa akan dipahami sebagai belajar untuk berkomunikasi dan berinteraksi, bukan dipahami sebagai yang lainnya.
Studi linguistik berkembang terus seiring dengan perkembangan asumsi-asumsi terhadap apa itu bahasa dan apa belajar bahasa itu sendiri. Asumsi-asumsi terhadap bahasa dan belajar bahasa itulah yang menghadirkan pendekatan atau approach dalam metodologi pembelajaran bahasa. Pendekatan pembelajaran yang berlaku tidak bisa dipisahkan dari asumsi terhadap bahasa. Bahasa yang dimaknai sebagai peranti komunikasi akan membedakan bahasa yang dimaknai sebagai peranti membangun kerja sama dengan sesamanya. Jika bahasa diasumsikan sebagai peranti komunikasi, maka hakikat bahasa akan dikaitkan dengan peran dan fungsinya sebagai peranti komunikasi dan interaksi dengan sesamanya. Karena itulah teori-teori komunikasi banyak berkembang dan muncul dalam banyak referensi ketika bahasa diperantikan sebagai alat komunikasi. Berdekatan dengan itu, pendekatan dalam belajar bahasa juga akan menyesuaikan jika bahasa diasumsikan sebagai peranti komunikasi dan interaksi itu. Belajar bahasa akan dipahami sebagai belajar untuk berkomunikasi dan berinteraksi, bukan dipahami sebagai yang lainnya.