
Penulis : I Putu Kamasan Sanjaya dan I Wayan Suca Smadi
ISBN : 978-602-356-485-9
Cover : Soft Cover
Halaman : 200
Berat : 200g
Ukuran : 15,5cm x 23cm
Makna Okokan melalui kajian tentang berbagai sistem tanda yang digunakan masyarakat dalam seni tradisi Okokan untuk menemukan realitas jati diri dan mengungkap keharmonisan alam melalui tanda-tanda itu sendiri. Pierce (dalam Endraswara, 2008:65) mengemukakan ada tiga jenis tanda berdasarkan hubungan antara tanda dengan yang ditandakan, yaitu; (1) ikon, yaitu tanda yang secara inheren memiliki kesamaan dengan arti yang ditunjuk, yaitu bahwa Okokan merupakan sebuah media dalam bentuk seni harmonisasi antara mansia dengan alam lingkungan khususnya mahluk kasat mata yang juga hidup berdampingan di sekitar kehidupan manusia. (2) indeks, yaitu tanda yang mengandung hubungan kausal dengan apa yang ditandakan, yaitu bahwa Okokan merupakan media penghubung antara manusia dengan Tuhannya melalui vibrasi gelombang suara Okokan yang mengandung energi positif yang menciptakan harmonisasi alam atas (swah loka sebagai alam kedewataan) dengan alam madya (bwah loka sebagai alam manusia). (3) simbol, yaitu tanda yang memiliki hubungan makna dengan yang ditandakan bersifat arbitrer, sesuai dengan konvensi suatu lingkungan sosial tertentu, yaitu bahwa Okokan juga menjadi media penengah kehidupan sosial manusia antar manusia sehingga tercipta suatu ketentraman, solidaritas, persatuan, rasa senasib sepenanggungan, dan saling menolong dalam kehidupan di dunia ini. Jadi seni tradisi Okokan bermakna lengkap sebagai sebuah media yang menghubungkan kehidupan bagi manusia, mahluk tak kasat mata, maupun Ketuhanan menuju pada kehidupan universal yang tanpa batas untuk mencapai harmonisasi kehidupan.
Makna Okokan melalui kajian tentang berbagai sistem tanda yang digunakan masyarakat dalam seni tradisi Okokan untuk menemukan realitas jati diri dan mengungkap keharmonisan alam melalui tanda-tanda itu sendiri. Pierce (dalam Endraswara, 2008:65) mengemukakan ada tiga jenis tanda berdasarkan hubungan antara tanda dengan yang ditandakan, yaitu; (1) ikon, yaitu tanda yang secara inheren memiliki kesamaan dengan arti yang ditunjuk, yaitu bahwa Okokan merupakan sebuah media dalam bentuk seni harmonisasi antara mansia dengan alam lingkungan khususnya mahluk kasat mata yang juga hidup berdampingan di sekitar kehidupan manusia. (2) indeks, yaitu tanda yang mengandung hubungan kausal dengan apa yang ditandakan, yaitu bahwa Okokan merupakan media penghubung antara manusia dengan Tuhannya melalui vibrasi gelombang suara Okokan yang mengandung energi positif yang menciptakan harmonisasi alam atas (swah loka sebagai alam kedewataan) dengan alam madya (bwah loka sebagai alam manusia). (3) simbol, yaitu tanda yang memiliki hubungan makna dengan yang ditandakan bersifat arbitrer, sesuai dengan konvensi suatu lingkungan sosial tertentu, yaitu bahwa Okokan juga menjadi media penengah kehidupan sosial manusia antar manusia sehingga tercipta suatu ketentraman, solidaritas, persatuan, rasa senasib sepenanggungan, dan saling menolong dalam kehidupan di dunia ini. Jadi seni tradisi Okokan bermakna lengkap sebagai sebuah media yang menghubungkan kehidupan bagi manusia, mahluk tak kasat mata, maupun Ketuhanan menuju pada kehidupan universal yang tanpa batas untuk mencapai harmonisasi kehidupan.